Selasa, 31 Maret 2009

Berburu TIKUS!! Beware of the Huntress, Rat!

Beberapa hari belakangan, semenjak Pak Bule (ini emang nama panggilan beliau) sama Pak Didi (keduanya tukang yang lagi merenovasi rumaj) mulai bekerja membongkar saluran air rumah yang mampet (yang artinya mereka menggali dan menggali tanah di sekitar rumah), ada anggota baru dalam rumah tangga keluargaku. Namanya, Si Ti (kus). Ukurannya besar, makanya, pasti jenisnya rat yang lebih besar dari mouse.

Jadi, Si Ti sudah beberapa hari ini berkeliaran di rumah. Bagian rumah yang belum dia masuki hanyalah kamar belakang, kamar mandi belakang, kamar tidurku dan kakak, kamar tidur Mama Papa, plus kamar tidur tanteku (Tek Emi). Itu kondisinya sampai malam kemarin ketika Si Ti melakukan terobosan: ia masuk kamar belakang! Gasp!

Dua kali dalam semalam.

Yang pertama, dia masuk kamar belakang dan aku yang lagi duduk di depan laptop, melakukan who-knows-what untuk who-knows-what, otomatis meminta (dengan kasar) nya buat pergi jauh-jauh dari pandanganku. Dia kaget! Dengan sepasang matanya yang hitam dan berbinar-binar itu, pergi lagi ketakutan. Hal seperti itu, terjadi, tentu saja karena pintu kamar belakang dibuka lebar-lebar.

Yang kedua kali, kondisinya Uni-ku tercinta lagi mandi di kamar mandi belakang. Okay, bakal repot sekali kalau aku diminta menjelaskan bagaimana prosesnya sampai kamar mandi belakang bisa tidak punya pintu. Anggap saja, Uni-ku (yang lagi sakit masuk angin n sinusitisnya kambuh itu) itu tidak suka mandi dengan pintu ditutup. Jadi pintunya dibuka. Tapi karena itu kamar mandi belakang, jadi nggak masalah. Di rumahku, kamar belakang adalah kamar khusus perempuan.

Tiba-tiba, Uni teriak. ”TIKUS!”

Aku yang lagi baca (karena itulah yang selalu dan selalu dan selalu kulakukan) berkata, ”Apa? Tikus?”

”Iya, De’! Tikus tadi lewat depan kamar mandi!”

O.o

Masuklah Tek Emi membawa-bawa sapu lidi siap untuk mengusir tikus. Sama Tek Emi, pintu kamar belakang yang menuju ke halaman belakang (yang lagi dibongkar karena banyak tikus) dibuka. Maksudnya, biar tikus itu keluar. Kemudian, Tek Emi pergi ikutan ngumpet di kamar mandi bawa-bawa sapu lidi. Otomatis, aku jadi bingung, sebenarnya, apa sih, rencana Tek Emi?

Aku ikutan ngintip ke kamar mandi.

”Itu, nak! Tikusnya, nak!” kata Tek Emi, menunjuk dua buah rak yang ada dekat kamar mandi.

Sambil menghela nafas, aku pun mengambil sapu lidi dari tangan Tek Emi dan mulai memukul-mukulkan sapu lidi itu ke lemari plastik yang dimaksud. Aku bisa melihat ekornya.

Setelah sekitar semenit memukul-mukul dan menyodok-nyodok ke sekitar wilayah lemari plastik tersebut, akhirnya, keluarlah ia.

Si Ti berlari dengan panik. Ke Arahku.

Okay, that must be one of the most shocking moment in my life.

Reflex, aku lompat untuk menghindari Si Ti sementara ia terus berlari melintasi kakiku, menuju ke rak buku, tetapi tidak jadi, malahan pergi menabrak dinding, sebelum akhirnya keluar kamar melalui bawah tasnya kakakku.

Dan sejak semalam itu, aku belum melihatnya lagi.

Bye bye Si Ti. Don’t come back, will you?

Jumat, 27 Maret 2009

Apa aja sih yang udah gue lakukan seminggu ini?

Seminggu ini aku berusaha untuk menemukan makna dalam hidupku. Meskipun akhirnya tetap tidak ketemu juga, aku sudah memutuskan untuk menjalani saja apa yang sudah aku pilih. Misalnya seperti milih melanjutkan sekolah. Yap!

Sejujurnya, masalah keinginanku untuk cukup sekolah sampai tamat SMP saja sudah kuutarakan sama Mama. Sayang, Mama didn't and stil doesn't like it. Jadi beginilah akhirnya, aku yang menjalani kehidupan SMA dengan terluntang-lantung. Tapi, salah aku juga yang membiarkan diriku dibawa-bawa dan ditarik-tarik dan didorong-dorong dan diarah-arahkan oleh orang tua. Akhirnya aku luluh dan memutuskan untuk nurut aja. Toh, nothing to lose, kan? A LOT!!

Pokoknya, Mama bilang, kalau ia + Papa mengharapkan bahwa aku paling nggak harus tamat S1. Okay, aku bilang. Cuman jurusan adalah pilihanku sendiri. Kata Mama, itu bisa dinegosiasikan. Terus, aku sudah cari-cari tentang jurusan yang berhubungn dengan seni. Aku tertarik masuk seni kriya IKJ. Aku mau jadi wirausahawan. Dan aku nggak mau meneruskan S1 mempelajari pelajaran-pelajaran yang nggak bakal kugunakan pas aku udah jadi wirausahawan nanti. Okay, pelajarn-pelajaran dasar emang perlu, aku akui: seperti fis-das, mat-das, kim-das, dan bio mengenai manusia biar bisa jaga kesehatan. Tapi that's all!

Yasudah, begitulah. BTW, ada suatu keanehan yang terjadi di warnet ini (lagi ngewarnet nih, di rumah ada fogging). Keanehan itu nggak usah diceritakan deh.

Terlepas dari semua itu, aku mengerjakan beberapa hal yang menyenangkan di rumah.



Ini gambar yang kukerjakan suatu pagi-pagi yang menyegarkan di rumah. Dalam pembuatan gambar ini, aku belajar banyak tentang "shading" dan "furring". Ternyata, nggak sesulit keliatannya... Aku kira, membuat efek bulu itu sulit sekali, lho!



Ini gambar yang baru selesai semalam. Pengerjaannya seminggu karena aku menghabiskan waktuku lebih banyak untuk baca, baca, dan baca, serta ke warnet download lagu. Akibatnya, pallette-ku penuh dengan cat minyak yang mengeras... pembersihannya sulit!
Tetapi, untung kuasku baik-baik saja nasibnya...